Naik Taksi 11 Kilometer, Kena Tarif Rp 200 Juta

Seorang wanita naik taksi jarak sedang, tepatnya hanya sejauh 11 kilometer. Tapi ia kena ongkos tak masuk akal, nyaris Rp 200 juta. Bagaimana bisa?

Peristiwa tak mengenakkan itu menimpa Jaime Hessel kala bepergian dari apartemennya di kota New York. Ia memakai aplikasi Uber yang belakangan sedang ngetren untuk memesan taksi dengan cepat dan mudah melalui smartphone.

Taxi
Copyright feministing.com
Hessel tak curiga ketika naik taksi Uber itu. Tapi kemudian, ia ketakutan. Sang pengemudi taksi sembarangan menyetir, sering belok mendadak, bahkan melaju di jalur bus. Juga mengambil jalur yang lebih jauh. Merasa tidak aman, Hessel memutuskan berhenti sebelum sampai tujuan.

"Aku memintanya berhenti beberapa blok dari tujuanku karena aku tak ingin lagi berada di taksi itu. Aku merasa sangat tidak aman," katanya yang dikutip detikINET dari DailyMail, Kamis (24/4/2015).

Awalnya, Hessel kena ongkos USD 56,4 untuk perjalanan sekitar 11 kilometer. Tapi ia tak terima karena menganggap tarif itu berlebihan, terlebih taksi itu menyetir seenaknya. Maka, ia melayangkan protes ke pihak Uber. Pihak Uber pun berjanji memberinya uang refund USD 15.

Tapi hari berikutnya, Hessel sangat terkejut karena Uber mengiriminya email kalau ia sebenarnya kena tarif USD 16 ribu atau sekitar Rp 200 juta. Dengan bonus refund USD 4.000, maka ia dianggap masih berhutang sekitar USD 12 ribu pada Uber.

"Aku sungguh takut ketika menerima email itu. Penglihatanku sebenarnya buruk dan kukira aku tak membacanya dengan benar," katanya. Dia kembali protes pada Uber dan bersyukur kartu kreditnya habis masa berlakunya sehingga aplikasi Uber tak langsung mengambil ongkos tersebut.

Uber akhirnya mengakui kesalahannya dan menegaskan tarif gila-gilaan tersebut adalah eror. Mereka minta maaf dan mengembalikan semua uang yang dikeluarkan Hessel. "Kami minta maaf terhadap ketidaknyamanan ini dan kami telah mengembalikan semua uangnya," kata juru biacara Uber.

Tapi Hessel sepertinya sudah kapok memakai layanan Uber. Uber, startup yang sedang naik daun ini, memang termasuk kerap bikin kontroversi. Pengemudinya beberapa kali kena kasus, bahkan di India ada kasus perkosaan yang melibatkan sopir taksi Uber.

Sumber : net.detik.com

0 comments