Tim Nasional U-16 dan U-19 resmi dibubarkan menyusul surat sanksi FIFA kepada Indonesia yang menyatakan bahwa timnas dan klub-klub Indonesia dilarang bertanding di turnamen internasional.
"PSSI memberitahukan dengan sangat menyesal, mulai hari ini timnas U-16 dan U-19 selesai masa tugasnya," ujar perwakilan PSSI, Tommy Welly, di kantor PSSI, Jumat (12/6).
Pelatih timnas U-16 dan U-19, Fachry Husaini, menyatakan kekecewaannya terhadap pembubaran tim tersebut. "Sudah diputuskan mulai hari ini timnas dinyatakan bubar, kalo bahasa kasarnya," ujar Fachry.
"Timnas tidak punya peluang lagi untuk ikut berbagai kegiatan internasional (karena sanksi FIFA). Bahkan, meski sanksi dicabut dalam waktu dekat, kami juga tetap tidak dapat bertanding karena tidak diikutkan dalam pengundian kompetisi."
Pada Sabtu (30/5) lalu, FIFA mengeluarkan sanksi untuk Indonesia setelah Kementerian Pemuda dan Olahraga tidak mencabut surat sanksi pembekuan untuk PSSI sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan yaitu 29 Mei.
Selain larangan bertanding, sanksi tersebut juga menyebabkan Indonesia dilarang menerima bantuan, baik dalam bentuk program maupun dana, baik dari FIFA maupun konfederasi sepak bola Asia, AFC.
Fachry tampak tidak dapat menutup kekecewaannya terkait dengan arah perkembangan sepak bola tanah air. "Ketika saya menerima jabatan ini tidak pernah berpikir masa tugas saya akan berakhir setragis ini," ujar Fachry.
Sumber : CNN Indonesia
 |
| Copyright tempo.com |
Pelatih timnas U-16 dan U-19, Fachry Husaini, menyatakan kekecewaannya terhadap pembubaran tim tersebut. "Sudah diputuskan mulai hari ini timnas dinyatakan bubar, kalo bahasa kasarnya," ujar Fachry.
"Timnas tidak punya peluang lagi untuk ikut berbagai kegiatan internasional (karena sanksi FIFA). Bahkan, meski sanksi dicabut dalam waktu dekat, kami juga tetap tidak dapat bertanding karena tidak diikutkan dalam pengundian kompetisi."
Pada Sabtu (30/5) lalu, FIFA mengeluarkan sanksi untuk Indonesia setelah Kementerian Pemuda dan Olahraga tidak mencabut surat sanksi pembekuan untuk PSSI sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan yaitu 29 Mei.
Selain larangan bertanding, sanksi tersebut juga menyebabkan Indonesia dilarang menerima bantuan, baik dalam bentuk program maupun dana, baik dari FIFA maupun konfederasi sepak bola Asia, AFC.
Fachry tampak tidak dapat menutup kekecewaannya terkait dengan arah perkembangan sepak bola tanah air. "Ketika saya menerima jabatan ini tidak pernah berpikir masa tugas saya akan berakhir setragis ini," ujar Fachry.
Sumber : CNN Indonesia
0 comments